Zulfa Mustofa
KH. Zulfa Mustofa | |
---|---|
Nama | Zulfa Mustofa |
Nasab | bin Muqarrabin |
Lahir | Zulfa Mustofa 7 Agustus 1977 (umur 47) Jakarta, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Jabatan | Ulama |
Firkah | Sunni |
Mazhab Fikih | Syafi'i |
Dipengaruhi oleh
| |
Istri | Hj. Hulwatin Syafi'ah |
Orang tua | KH. Muqarrabin (ayah) Hj. Nyai Marhumah Latifah (ibu) |
Kiai, Haji Zulfa Mustofa (bahasa Arab: زلفى مصطفى) (lahir 7 Agustus 1977) adalah seorang ulama dan wakil ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama berkebangsaan Indonesia.[1]
Kehidupan awal
KH. Zulfa Mustofa lahir di Jakarta. Ayahnya KH. Muqarrabin berasal dari Pekalongan, sedangkan ibunya adalah Nyai Hajjah Marhumah Latifah berasal dari Kresek, Tangerang 12 kilometer dari tanara. Ibunda KH. Zulfa Mustofa merupakan anak Nyai Hajjah Maimunah yang juga ibunda dari ulama terkemuka di Indonesia, yaitu, KH Ma'ruf Amin. Berarti KH. Zulfa Mustofa juga merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani.[2]
Masa pendidikan
Pendidikan formalnya, KH. Zulfa Mustofa mulai di Jakarta hingga kelas 3 SD, di SD Al-Jihad, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ketika naik kelas 4 SD, beliau melanjutkan sekolah ke Pekalongan sampai tamat. Beliau kemudian meneruskan pendidikan tsanawiyah ke Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Simbangkulon. Saat naik ke kelas 2 tsanawiyah, beliau pindah ke Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.[3]
Ada 2 orang gurunya yang sangat berwibawa dan berkesan untuknya selama nyantri di Kajen, yaitu KH. A Sahal Mahfudh dan KH. Rifa'i Nasuha yang merupakan guru dari Kiai Sahal Mahfudh pada tahun 1996, setelah beliau selesai menyelesaikan pendidikan madrasah aliyah nya, pada bulan Ramadan, beliau kembali ke Jakarta.[4]
Namun, keinginannya untuk kuliah ke Timur Tengah, ke Al-Azhar atau ke Makkah, tidak bisa beliau wujudkan karena ayahnya wafat tepat pada malam Idul Fitri. Sepeninggal ayahnya, beliau kemudian menggantikan posisi ayahnya untuk mengajar di majelis taklim yang diasuh ayahnya semasa hidup, sekitar 5 majelis taklim, walau ketika itu usianya masih sangat muda, 19 tahun. KH. Zulfa Mustofa sendiri mempunyai majelis taklim yang ia namakan Darul Musthofa. Pada tahun 2000.[5]
Kehidupan pribadi
KH. Zulfa Mustofa menikah dengan Hulwatin Syafi'ah dan dikaruniai beberapa orang anak.
Karier
- Mutasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
- Sekjen Majelis Ulama Indonesia Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Wakil Majelis Pertimbangan MUI Pusat
- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
- Ketua Komite Fatwa BPJPH Kementerian Agama
Karya-karya beliau
Dan baru-baru ini, muncul KH. Zulfa Mustofa dengan 2 kitabnya yaitu kitab al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi Li al-Mutafaqqih Jahluhu dan yang kedua kitab Diqqat al Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi'i.[6]
Referensi
- ^ DIA, Yayasan (2021-11-21). "Biografi KH. Zulfa Mustofa". Biografi KH. Zulfa Mustofa (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ SinergiMadura, Hayat (2022-07-15). "Biografi KH Zulfa Mustofa Waketum PBNU, Kiai Alim Keturunan Syekh Nawawi Banten - Sinergi Madura". www.sinergimadura.com. Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ "Mahasiswa Unusida Ikuti Kuliah Umum Bersama KH Zulfa Mustofa, Wakil Ketua PBNU". Universitas NU Sidoarjo (dalam bahasa Inggris). 2022-10-24. Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ Redaksi (2022-05-01). "Kisah Tentang KH Zulfa Mustofa - Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ Majelis Ulama Indonesia, Kiki (2014-10-02). "Mengenal Lebih Dekat Ketum & Sekum MUI DKI Masa Khidmat 2013-2018 | Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ adminuninus (1970-01-01). "Kitab Fatwa dan Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui". UNINUS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-13.
- l
- b
- s
- A Rumadi
- Abas Mansur Tamam
- Abdul Ghafar Rozin
- Abdul Ghofur Maimun
- Abdul Mannan
- Abdul Moqsith Ghozali
- Abdul Mu’ti
- Abdul Muta'alli
- Abdullah Gymnastiar
- Abdullah Jaidi
- Abdurrahim Yapono
- Abdurrahman Dahlan
- Abdurrahman Madina
- Abdurrasyid Abdullah Syafi'ie
- Abudinata
- Aceng Rahmat
- Adian Husaini
- Adnan Harahap
- Ahmad Ali MD
- Ahmad Azaim Ibraihimy
- Ahmad Husnul Hakim
- Ahmad Murodi
- Ahmad Musthofa Bisri
- Ahmad Sarwat
- Ahmad Satori Ismail
- Ahmad Shodiq
- Ahmad Shunhaji
- Ahmad Syafii Mufid
- Ahmad Thib Raya
- Ahmad Yanis
- Ahsin Sakho
- Ajad Sudrajad
- Alai Najiba
- Ali Hasan Bahar
- Ali Masyhuri
- Ali Mustofa
- Ali Nurdin
- Alwi Shihab
- Amani Lubis
- Amin Summa
- Amir Faishal
- Anwar Abbas
- Didin Hafidhuddin
- Emha Ainun Najib
- Engkos Kosasih
- Fahmi Salim
- Faizah Ali Sibromalisi
- Faris Khoirul Anam
- Fathurin Zen
- Fathurrahman Djamil
- Fikri Haikal Zainuddin
- Goodwill Zubir
- Habib Ahmad Al Kaff
- Habib Ahmad bin Novel bin Jindan
- Habib Alwi bin Yahya
- Habib Hasan bin Ja'far As Segaf
- Habib Jindan bin Novel bin Salim
- Habib Lutfi bin Yahya
- Habib Nabil Al Musawa
- Habiburrahman el-Shirozy
- Haedar Nasir
- Hamdan Rasyid
- Hamdani Anwar
- Haris Shodaqoh
- Hasanuddin Sinaga
- Hasnah Almunawwarar
- Helmi Hidayat
- Hidayat Nur Wahid
- Husein Muhammad
- Husen Hamid Al Athas
- Huzaimah T Yanggo
- Idris Jamal
- Ilyas Ismail
- Imam Daruqutni
- Irfan Sholeh
- Anwar Sanusi
- Anwar Zahid
- Arja Imroni
- Asrorun Ni'am
- Atabik Luthfie
- Atiqah Noer Ali
- Aziz Fakhrurrozi
- Badriyah Fayumia
- Bakhari Sail At-Tahiri
- Bambang Irawan
- Barkah Abdul Jalil
- Bobby Herwibowo
- Busairi Nafis
- Choirul Ansori
- Cholid Dahlan
- Cholil Nafis
- Dahnil Anzar Simanjuntak
- Darwis Hude
- Dedeh Rosidah
- Irfan Syauqi Beik
- Jeje Zaenudin
- Kemalsyah
- Khoirul Huda Basyir
- Muhammad Anwar Ratna Prawira
- Muhammad Iqbal Irham
- Muhammad Quraish Shihab
- Muhammad Ulinnuha
- Mahfud MD
- Mahfudh Makmun
- Makmun Thoha
- Manarul Hidayat
- Ma'ruf Amin
- Ma'ruf Islamuddin
- Marzuki Mustamar
- Marzuki Wahid
- Mas'adi Sulthani
- Masruhin
- Mastanah
- Masykuri Abdillah
- Memed Sururi
- Mesraini
- Mizan Sya'roni
- Moch Bukhori Muslim
- Mohammad Hidayat
- Muhammad Arifin Ilham
- Mohammad Sidiq
- Muchlis M. Hanafi
- Muhammad Zubaidi
- Muhammad Din Syamsuddin
- Muhammad Ishom el-Saha
- Muhammad Nur Hayid
- Muhammad Suhadi
- Muhbib Abdul Wahab
- Muhsin Salim
- Muhyiddin Junaidi
- Mujib Khudlori
- Mujib Qulyubi
- Mukri Aji
- Mulyadi Efendi
- Mustain
- Musthofa Agil
- Musyfiq Amrullah
- Nasaruddin Umar
- Nasroul Hamzah
- Nur Alam Bakhtir
- Nur Arfiyah Febriayani
- Nur Fadhilah
- Nur Hasyim Ilyas
- Nur Iskandar
- Nur Rofiah
- Nuril Huda
- Nurul Abidah
- Oman Fathurrahman
- Oni Sahroni
- Qosim Arsyandi
- Qurrota A'yunin
- Rahmad Hidayat
- Rahmadin Afif
- Ridwan Lubis
- Rif'at Syauqi
- Risdin Zein
- Rusli Amin
- Rusli Efendi
- Rusli Hasbi
- Said Agil Husin Al Munawar
- Said Agil Siraj
- Saifuddin Amsir
- Saifuddin Zuhri
- Saiful Bahri
- Shobahussurur
- Sholihin Ilyas
- Sobirin
- Sofwan Nizami
- Subhan Bawazier
- Sutrisno Hadi
- Syafi'i Antonio
- Syamsir Kamaluddin
- Syarif Matnajih
- Syarif Rahmat
- Syarifuddin Ghani
- Syuhada Bahri
- Syukron Ma'mun
- Tajuddin Hasan At Tabani
- TGB Zainul Majdi
- Tolchah Hasan
- Uci Nurul Hidayati
- Ummi Husnul Khotimah
- Wahfiuddin Sakam
- Wahidin Saputra
- Yahya Agil
- Yahya Cholil Tsaquf
- Yunahar Ilyas
- Yunan Yusuf
- Yusnar Yusuf
- Yusuf Mansur
- Yusuf Sidiq
- Yusuf Utsman Baisa
- Zahratul Hayati
- Zahruddin Sulthani
- Zainah Assegaf
- Zainuddinksum Ali
- Zakky Mubarak
- Zen Rofiq Fachruddin
- Zuhri Ya'qub
- Zulfa Mustofa
Artikel bertopik Ulama Nusantara ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s