Leang Panninge
Leang Panninge | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Gua Panninge, Gua Kelelawar, Liang Panning, Gua Panning, Leang Panning, Leang Panningnge, Gua Panningnge, Liang Panning | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi | Kampung Lappawarue, Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Geologi | karst / batu kapur / batu gamping | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Situs web | visit cagarbudaya kebudayaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Leang Panninge (Lontara Bugis: ᨒᨙᨕ ᨄᨊᨗᨂᨙ , transliterasi: Léang Panningé ) atau Gua Panninge (Lontara Indonesia: ᨁᨘᨕ ᨄᨊᨗᨂᨙ , transliterasi: Gua Panninge ) adalah situs arkeologi dan berstatus cagar budaya di wilayah Kabupaten Maros. Secara administratif, situs berupa gua prasejarah ini terletak di wilayah Kampung Lappawarue, Desa Wanua Waru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Daerah gua ini merupakan bentang alam bergelombang memiliki bukit terjal dan lembah sempit menyerupai ngarai yang dialiri sungai. Gua ini diyakini merupakan gua hunian yang sudah berlangsung lebih dari 40 ribu tahun yang lalu. Gua ini adalah gua prasejarah yang telah diteliti oleh Tim Balai Arkeologi Makassar, BPCB Makassar dan Departemen Arkeologi. Saat ini, Leang Panninge telah telah dikembangkan menjadi tempat wisata gua prasejarah oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maros.[1][2][3]
Cagar budaya
Situs Leang Panninge ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros pada 25 Juli 2019. Penetapan situs menjadi cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Maros. Hal ini juga sudah berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sebelumnya, terlebih dahulu telah dilakukan pengkajian kelayakan oleh Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Maros. Setelah penetapan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah memiliki dasar hukum untuk mengelola, melestarikan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Penetapan situs Leang Panninge ini sebagai cagar budaya merupakan upaya untuk melestarikan peninggalan budaya yang akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan pemanfaatan lainnya seperti pengembangan wisata budaya. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan telah mencatat hingga saat ini, bahwa di wilayah Kabupaten Maros ada 209 situs gua.[1][2]
Lihat pula
- Daftar tempat wisata di Sulawesi Selatan
- Daftar tempat wisata di Kabupaten Maros
- Daftar gua di Kabupaten Maros
- Daftar gua di Sulawesi Selatan
- Kawasan Karst Maros-Pangkep
- Taman Bumi Maros-Pangkep
- Daftar cagar budaya di Kabupaten Maros
- Desa Wanuawaru
- Kabupaten Maros
- Kecamatan Mallawa
Referensi
- ^ a b Nursam, Muhammad (25 Juli 2019). "Lagi, Empat Situs Gua Prasejarah Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya". fajar.co.id. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ a b Limonu, Najmi (25 Juli 2019). "Lagi, Empat Situs Gua di Maros Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya". Sindonews.com. Diakses tanggal 24 April 2021.
- ^ Cagar Budaya Kemendikbud RI. "Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-05. Diakses tanggal 6 Mei 2021.
Pranala luar
- (Indonesia) Leang Panninge, Cagar Budaya Kemendikbud RI Diarsipkan 2021-04-24 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Leang Panninge, Cagar Budaya Kemendikbud RI Diarsipkan 2021-05-06 di Wayback Machine.
- (Inggris) Project: PRJEB43715 // ENA Browser (genetic material from the petrous bone of a young hunter-gatherer woman who was buried 7274–7078 calibrated years before present at Leang Panninge, a limestone cave in South Sulawesi, Indonesia), mtDNA haplogroup: M1 (SI Table 17 // Supplementary information for: Genome of a middle Holocene hunter-gatherer from Wallacea)
- l
- b
- s
Eksekutif | |
---|---|
Legislatif | |
Yudikatif | |
Pemilu |
|
Kota |
|
![Lambang Kabupaten Maros](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2c/Maros_Regency_Official_Logo.png/50px-Maros_Regency_Official_Logo.png)
Pra-kemerdekaan |
|
---|---|
Pasca kemerdekaan |
|
Wisata Sejarah dan Religi |
|
---|---|
Wisata Kota |
|
Pantai dan Laut |
|
Gua dan Gunung |
|
Air Terjun dan Permandian |
|
Agrowisata |
|
Hutan, Taman Nasional, dan Taman Bumi |
|
Cagar Alam |
Darat |
|
---|---|
Sungai |
|
Laut |
|
Udara |
|
Bahasa dan Kesusastraan | |
---|---|
Drama dan Tarian |
|
Upacara Adat |
|
Cerita Rakyat |
|
Lainnya |
- Bantimurung Culinary Night Festival
- Festival Gema Ramadan Maros
- Festival Gendang dan Kecapi
- Festival dan Kongres Anak Maros
- Festival Gendang dan Kecapi
- Maros 10K 2018
- Maros Half Marathon 2019
- Pameran Museum Daerah Kabupaten Maros 2021
Makanan |
|
---|---|
Minuman | |
Jajanan |
Bencana Alam |
|
---|---|
Bencana non-alam |
- A. Abd. Wahid R
- A. Baharuddin
- A. Moh. Yusuf Daeng Mangawing
- A. Parakkasi
- A. Rachman Sikki
- A. Rahman Petta Sikki
- A. Sakka Daeng Matuppu
- A. Wahid Kolaka
- Abd. Hamid K.
- Abd. Kamaruddin S. Daeng Bambani
- Abd. Latief
- Abd. Rachman
- Abd. Rahman Sikki
- Abd. Salam Rumpa
- Agussalim Takwin
- Aji Kurniawan
- Ali Malaka
- Alwy Rum
- Andi Burhanuddin PS
- Andi Ermawati Nadjamuddin
- Andi Harmil Mattotorang
- Andi Herry Iskandar
- Andi Ilham Burhanuddin
- Andi Ilham Nadjamuddin
- Andi Muhammad Irfan AB
- Andi Nadjamuddin Aminullah
- Andi Nurdin Sanrima
- Andi Paharuddin
- Andi Palinrungi
- Andi Palloge Petta Tuppu
- Andi Pamadengrukka Mappayompa
- Andi Patarai Amir
- Andi Tajerimin Nur
- Baddare Situru
- Basri
- Basri
- Batjo Lompi
- Chaidir Syam
- Daeng Pattappu
- Denny Tarkas
- Diva Tarkas
- Djama
- Djaruddin Malik
- Djaya Amir
- Farid Suaib
- Fathul Mu'in Daeng Maggading
- H. Abdul Hamid Daeng Manessa
- H. Bohari
- H. Malawi
- Hasyim Pattawe
- Havid Fasha
- Husain Lahade
- Irfan Jamil
- Irwansyah Kasim
- Kamaruddin Baso
- Kartonadi Dipanegoro
- Lukman Waris
- M. Amin
- M. Arief Wangsa
- M. Gazali
- M. Kasim Daeng Marala
- M. Nur Hakkang
- M. Nur Tahir
- M. Yusuf Rasul
- Makmur Sitakka
- Malik Hambali
- Mangngong Daeng Mangatta
- Mannawi
- Mapparessa Lahade
- Moh. Amin
- Moh. Hasan Tiro
- Moh. Ilyas Daeng Matika
- Mohammad Saleh Lahade
- Muhammad Amri Yusuf
- Muhammad Hatta Rahman
- Muhammad Ramli Rahim
- Muhammad Yasin Limpo
- Mustari Iskandar Daeng Bombong
- Muzayyin Arif
- Nasrun Amrullah
- Nurdin Johan
- Nurhasan
- Onesmus Gede Rai Aryadi
- Puang Ramma
- Ratu Fatimah Gani
- Salam Rumpa
- Salama
- Sanusi Baco
- Subaere Sattuang
- Sudding
- Suhartina Bohari
- Syamsuddin Batola
- Syamsuddin Nur Makka
- Taesang
- Tato Wawo
- Tjitju
- Wawan Mattaliu
- Yacub
- Yunus Muchtar
- Yusran Jusuf
Fauna Endemik | |
---|---|
Flora Endemik |
Suku Asli | |
---|---|
Suku Pendatang |
Organisasi Pemerintah Daerah |
|
---|---|
Organisasi Non Pemerintah Daerah |
|
- RS TNI AU dr. Dody Sarjoto
- RSUD Salewangang
- Pasar Butta Salewangang Maros
- Pasar Rakyat Batangase
- Pasar Rakyat Ammarang
- Pasar Rakyat Maros Baru
- Pasar Sentral Maros
- Pasar Rakyat Pakalu
- Pasar Rakyat Bengo
- Lembaga Pemasyarakatan Batangase
- Tugu Kupu-Kupu
- Patung Kuda Maros
- Stasiun Klimatologi Maros
- Stasiun Riset Pucak Maros
![]() | Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s
![]() | Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s
![]() | Artikel bertopik wisata ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s