Kuantisasi (pengolahan sinyal)

Cara termudah untuk menguantisasi sinyal adalah dengan memilih nilai amplitudo yang terdekat dengan amplitudo analog asal. Contoh ini menunjukkan sinyal analog asal (hijau), sinyal terkuantisasi (titik-titik hitam), sinyal hasil rekonstruksi sinyal terkuantisasi (kuning), dan perbedaan antara sinyal asal dengan sinyal hasil rekonstruksi (merah). Perbedaan antara sinyal asli dan sinyal hasil rekonstruksi disebut galat kuantisasi.

Dalam matematika dan pengolahan sinyal digital, kuantisasi adalah proses pemetaan sebuah himpunan besar (biasanya himpunan kontinu) ke himpunan kecil (himpunan diskret). Pembulatan dan pemangkasan biasa dipakai dalam proses kuantisasi. Kuantisasi dipakai dalam hampir semua pengolahan sinyal digital sebagai proses digitalisasi sinyal yang biasanya menggunakan pembulatan. Kuantisasi juga menjadi dasar algoritme kompresi lesap.

Perbedaan antara nilai asal dengan nilai terkuantisasi (misal galat pembulatan) disebut sebagai galat kuantisasi. Perangkat atau fungsi algoritme yang melakukan kuantisasi disebut penguantisasi. Pengubah analog-ke-digital adalah salah satu contoh penguantisasi.

Sifat matematis

Karena kuantisasi memetakan dari banyak ke beberapa (sedikit), ia bersifat nonlinear dan tidak reversibel. Dengan kata lain, karena nilai keluaran dipakai oleh nilai masukan yang sama, tidak mungkin dilakukan pemulihan nilai asal dari nilai hasil kuantisasi.

Himpunan nilai masukan yang mungkin bisa saja berukuran takterhingga serta bisa saja kontinu sehingga berukuran takterhitung (misal bilangan riil). Himpunan nilai hasil kuantisasi bisa saja berukuran berhingga atau takterhingga terhitung.[1] Himpunan masukan dan hasil bisa didefinisikan secara umum. Misal, kuantisasi vektor adalah penerapan kuantisasi untuk data masukan multidimensi.[2]

Lihat pula

  • Kuantisasi (pengolahan citra)
  • Kuantisasi warna
  • Pengubah analog-ke-digital
  • Modulasi kode pulsa

Referensi

  1. ^ Robert M. Gray dan David L. Neuhoff (Oktober 1998). "Quantization". IEEE Transactions on Information Theory. IT-44 (6): 2325–2383. doi:10.1109/18.720541. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
  2. ^ Allen Gersho; Robert M. Gray (1991). Vector Quantization and Signal Compression. Springer. ISBN 978-0-7923-9181-4. 
  • l
  • b
  • s
Pengolahan sinyal digital
Teori
  • Sinyal diskret
  • Teori deteksi
  • Teori estimasi
  • Teorema pencuplikan Nyquist–Shannon
Bagian-bagian
  • Pengolahan citra digital
  • Pengolahan sinyal audio
  • Pengolahan wicara
Teknik
  • Transformasi Z
    • Transformasi Z lanjut
    • Metode transformasi Z tercocokan
  • Kekararan impuls
  • Transformasi berbintang
  • Transformasi bilinear
  • Transformasi Fourier diskret (DFT)
  • Transformasi Fourier waktu diskret (DTFT)
  • Transformasi integral
  • Transformasi kosinus diskret (DCT)
  • Transformasi Laplace
  • Transformasi Q tetap
  • Transformasi Zak
Pencuplikan
  • Pengaliasan
  • Filter antialias
  • Kuantisasi
  • Laju/frekuensi Nyquist
  • Laju pencuplikan
  • Pencuplikan kurang
  • Pencuplikan lewah
  • Pencuplikan naik
  • Pencuplikan turun