Benteng Tabanio

Benteng Tabanio di Tanah Laut
Benteng Tabanio
Nama lainFort TabanioInformasi umumJenisBentengGaya arsitekturHindia BelandaLokasiKabupaten Tanah LautAlamatDesa TabanioNegaraIndonesia IndonesiaMulai dibangun1779

Benteng Tabanio (bahasa Inggris: Fort Tabanio) adalah bekas benteng historis sebagai pusat pertahanan militer Belanda yang terletak di Distrik Tabanio (sekarang Desa Tabanio), Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Sejarah

Pada abad ke-17 Tabanio merupakan sebuah kampung kecil di sekitar sungai Tabanio di pantai selatan Kalimantan. Kampung tersebut merupakan kawasan strategis dengan potensi ekonomi yang tinggi karena hasil lada, perikanan, dan tambang emas di daerah Pelaihari. Pada tanggal 6 Juli 1779 VOC membuat perjanjian dengan Sultan Banjar mengenai monopoli perdagangan. Pada pasal 7 perjanjian tersebut mengatur mengenai pembangunan benteng di Tabanio. Lalu mereka(VOC) membangun sebuah benteng yang berbentuk segi empat tidak beraturan di sekitar muara Sungai Tabanio. Masing-masing sudut benteng diperlengkapi dengan bastion yang berbangun bundar. Pintu gerbang menghadap ke laut. Tembok benteng terbilang cukup tinggi, yakni setinggi tubuh gapura.[1] Pada 1791, seorang insinyur Belanda, C. F. Reimer sebenarnya telah merancang sebuah desain benteng yang cukup besar di lokasi tersebut, namun sepertinya tidak direalisasikan.[2]

Desain Proyek Perluasan Benteng Tabanio yang dirancang oleh C. F. Reimer pada tahun 1791

Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels yang berkuasa antara tahun 1801-1818 suatu ketika memerintahkan untuk meninggalkan pos-pos perdagangan yang merugi di Kalimantan, termasuk di Tabanio. Pada tahun 1826 Sultan Adam dari Kesultanan Bandjar membuat kesepakatan dengan pemerintah Hindia Belanda di mana sultan menyerahkan daerah yang jarang penduduk di sekitar Tabanio. Kemudian benteng di Tabanio digunakan sebagai pusat pemerintahan sipil di daerah tersebut dan sekitarnya. Pada 1854 pemerintahan sipil dipindah dari Tabanio ke Pelaihari dan benteng tersebut kemudian ditinggalkan. Pelaihari berkembang menjadi wilayah penting saat itu karena adanya pertambangan batubara yang menghasilkan bahan bakar untuk kapal uap yang jumlahnya terus meningkat.

Sketsa lokasi Benteng Tabanio (Rees, 1867)[3]

Pada bulan Mei 1859 pemberontakan melawan Belanda meletus, yang kemudian disebut Perang Banjar (1859-1863). Sekelompok pejuang di bawah Kiai Demang Lehman, Kiaij Langlang (Kiai Langlang) dan Hadji Boeijasin (Haji Buyasin) menduduki benteng di Tabanio dan menghabisi pemegang pos di benteng tersebut. Kemudian Belanda merebut kembali benteng itu pada Agustus 1859. Lalu lima puluh prajurit dan dua meriam ditempatkan di benteng tersebut. Tabanio dijadikan basecamp untuk pengamanan area tersebut. Benteng Tabanio yang terdaftar sebagai benteng kelas 4 (untuk melawan musuh pribumi), kemudian dihapuskan dari daftar inventaris alat pertahanan Hindia Belanda.[2]

Pejuang Perang Banjar di Benteng Tabanio

  • Hadji Abdoe Rachman & Mohamad bergelar Kiai Demang Astra Wijaya.[4]

Lihat juga

  • Benteng Tatas

Referensi

  1. ^ Cahyono, M. Dwi (2016). "Benteng Tabanio: Benteng Tabanio di Tanah Laut Kalsel dalam Perbandingan Lintas Masa". Patembayan Citralekha. Wordpress. 
  2. ^ a b AMH. "Tabanio, fort | Atlas of Mutual Heritage". The Atlas of Mutual Heritage (dalam bahasa Inggris). The Atlas of Mutual Heritage. 
  3. ^ Rees, Willem Adriaan (1867). De Bandjermasinsche Krijg van 1859-1863: Nader Toegelicht (dalam bahasa Belanda). Arnhem: D.A. Thieme. 
  4. ^ Verzameling der merkwaardigste vonnissen gewezen door de Krijgsraden te velde in de Zuid- en Ooster-afdeeling van Borneo gedurende de jaren 1859-1864: bijdrage tot de geschiedenis van den opstand in het Rijk van Bandjermasin (dalam bahasa Belanda). Ter Landsdrukkerij. 1865. hlm. 33. 

Pranala luar

  • https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/keberadaan-benteng-tabanio-bukti-kedudukan-belanda-di-tanah-laut/
  • http://suluhbanjar.blogspot.com/2011/06/benteng-taboneo-dan-perjuangan-rakyat.html
  • https://www.kompasiana.com/ismail8485/5b67aab65a676f48965d71e2/bulan-agustus-penaklukan-benteng-tabanio-oleh-haji-bujasin
  • http://kalsel.prokal.co/read/news/3724-ekspedisi-islam-pesisir-hampir-dipentung-prajurit-benteng.html
  • https://kalsel.kemenag.go.id/berita/509830/Perdalam-Sejarah-Lokal-Siswa-Belajar-di-Situs-Benteng-Tabanio[pranala nonaktif permanen]
  • https://daerah.sindonews.com/read/1051819/29/perjuangan-demang-lehman-panglima-perang-banjar-1444387914